Sunday, May 5, 2013

1st Trip to Mekkah & Madinah (part 3)

Sekembalinya dari Mina,.. saya langsung Tawaf Ifadah untuk menyempurnakan ibadah haji. Dan suatu perjuangan, karena Masjidil Haram penuh sesak, salah satu teman jamaah, Bu Kisti ngeri dengan jumlah jamaah yang begitu banyak di lantai dasar, akhirnya kami nak ke lantai dua, sama, jamaah yang akan tawaf juga full, akhirnya kami ke lantai tiga untuk melakukan tawaf. Bayangkan, memutari luas masjidil Haram sebanyak tujuh kali. Beberapa kali saya berhenti karena kaki saya panas :(
Biasanya Tawaf mengelilingi Ka'bah sekitar 10-15 menit sudah selesai, karena kelilingnya kecil, sekarang nyaris dua jam untuk berkeliling Tawaf.

Masjid Tan'Im #umroh sehabis haji

Alhamdulillah setelah selesai, hati ini lega luar biasa... rasa panas di telapak kaki terbayar sudah,...Subhanallah... Allahuakbar....

di tempat penyembelihan hewan kurban

begini nyembelih untanya.... #sukuBadui


Kami sekeluarga dan rombongan bisa menunaikan umroh, mumpung masih di Mekah belum ke Madinah. Pengalaman menetap selama 40 hari di dua kota suci, selalu membawa kerinduan tersendiri dalam hati saya. Saya berdoa semoga diberi kelebihan rejeki, umur panjang dan dapat kembali lagi ke dua kota suci ini. Banyak kejadian yang mengharu birukan hati saya.

Pernah, pulang sholat Subuh, saya, ibu, bu Kisti melewati pasar Seng (dulu tahun 2005, masih ada), ada orang Arab yang sedekah roti tawar panjang, setiap jamaah haji yang lewat dia kasih dua keping roti. Tanpa pandang jamaah dari negara mana. Pas rombongan kecil kami melintas, bu Kisti langsung mendekati pria Arab tersebut, dan meminta roti, pria tersebut mengangsurkan dua keping roti, kemudian ibu saya juga dapat, pas saya melintas, roti yang dia bagi habis, dengan muka tidak enak dia minta maaf dalam bahasa Arab yang saya tidak tau artinya. Saya hanya tersenyum, toh ibu sudah dapat dua keping. Pikir saya, saya melanjutkan perjalanan pulang, tak di sangka, pria tadi memanggil-manggil, "hajjah, hajjah....blablabla (bahasa Arab)", saya berhenti karena dia mendahului saya, ternyata ditangannya dia bawa tiga keping roti tawar. Dia berikan kepada saya. Saya ambil dan bilang, "syukron..sukriya".... Dia tersenyum dan berlalu.

Sampai di maktab, ayah saya sudah duluan sampai, kami berebut cerita, kalo di kasih roti tawar. Eh dengan santai ayah saya bilang, "tadi bapak di kasih setengah plastik besar sama orang Arab, katanya suruh bagi-bagi, ya udah bapak bagi-bagi."...
Bu Kisti langsung bilang, "lho pak, trus njenengan mboten mendet?" dengan muka heran
Bapak, "Kan di suruh bagi ya tak bagi, kulo mendhet kalih (dua)."
MasyaAllah...ternyata, saya dapat lebih dan bapak saya dapat lebih banyak tapi beliau ikut membagikan sedekah...Subhanallah,...
Yang sewot bu Kisti, karena bapak gak ngambil banyak tu roti,..hihihihi...

sandwich ala Arab, fav saya :)

Jabal Rahmah

selesai, Tawaf Wada', depan Masjidil Haram

Nemu jamaah Pakistan 

Tempat yang bikin saya jatuh cinta

Abis Subuh, pelataran Masjid Nabawi #bapak,ibu, plus belanjaan :D

Pasar kurma,...icip2 ;)

Habis Subuh,...#Nabawi mosque

dipilih-dipilih.....

Red sea, Jeddah

GIA yang mengantarkan jamaah haji....

Kota di Jazirah Arab #pesawat



Di Masjid Nabawi, saya dan ibu beberapa kali dateng belakangan dan susah nyari tempat sholat, tapi MasyaAllah, kadang tengah kami jalan, ada saja jamaah lain negara yang melambaikan tangan pada kami untuk memenuhi saff. Subhanallah....
Pas di Raudah,... jamaah begitu tumpah ruah, mau sholat dua rakaat susah banget, saya gantian dengan ibu saya,...Subhanallah...saat saya takbir, tiba2 tempat sujud saya bersih dari lalu lalang orang dan saya bisa sholat sunnah di Raudah. Betapa saat itu saya tidak bisa menghentikan airmata yang dengan sendirinya keluar tanpa bisa saya bendung..... Subhanallah....

Beberapa kali saya di kasih gelang dari jamaah Pakistan dan India, beberapa kali dapat makanan dan minuman, padahal saya gak minta,... kadang-kadang jamaah lain kalo liat orang bawa makanan suka minta. Saya jadi ingat kejadian sehabis lempar Jumroh,...saya lihat ada mobil box yang membagi-bagikan minuman dan snack ke jamaah haji. Mereka berebut sampai si pemberi sedekah membentak-bentak karena mereka saling sikut,.... subhanallah,...saya malah di kejar oleh bapak Arab, di kasih makanan dan minuman. Subhanallah.... sampai ditanya sama jamaah lain dapat dari mana makanan dan minumannya.

Sebelum berangkat ibadah ini, bapak saya pernah bilang,... di Mekah dan Madinah semua makanan enak dan enak banget. Saya gak percaya tuh,....eh bener loh, Subhanallah.... saya gak pernah komplain dengan makanan yang tersaji, baik dari penyelenggara haji, jajan or masak sendiri. Padahal saya ini picky banget urusan makanan, tapi MasyaAllah,..di sana semua makanan enaaaaaakkkkkk!!!!!!!!
(Bahkan pas saya hamil, sempet ngidam makanan Arab, hadehhhh..... itu tu sandwich daging yang d jual di pinggir jalan).

Sebenernya banyak lo yang bilang ke saya, makanannya gak cocok di lidah,...tapi mungkin karena saya berprasangka baik, kek bapak saya bilang, jadi semuanya enak di lidah saya :)
Trus, jangan sungkan nolong or berbagi deh,...jangan nunggu kalo di Mekah or Madinah, tapi selama kita di tanah air udah musti begitu. Berasa loh di sana, semua dimudahkan...InsyaAllah.

Ada kejadian yang bikin saya merinding, waktu antri masuk imigrasi/cek in di bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Antrian menyemut di pintu masuk, lebih tepatnya bukan antri, pokoknya orang berebut masuk. Padahal sudah di tulis juga, harap antri, tapi budaya kita yang susah antri kebawa tuh...
Nah saya sudah antri di dalam pagar pembatas, ada mbah-mbah yang manggil-manggil saya, minta tolong, barang bawaannya yang berat supaya di taruh di dalam pagar, biar nanti dia gampang bawanya. Saya tolong deh, trus banyak juga yang ikutan si mbah ini buat nitipin barang, nah giliran saya maju untuk masuk ruang imigrasi, saya masih mindahin bawaan satu mbah, eh saya di hardik sama belakang saya, di suruh cepat-cepat maju, sambil ngomel-ngomel si ibu belakang saya. Saya cuma Istighfar, pas saya maju, tu ibu dengan bawaan segambreng, tiba-tiba tasnya tumpah berserakan, saya balik badan mo bantuin si ibu, sama petugasnya dilarang, tetep di suruh masuk. Dan si ibu tadi gak ada yang bantuin dia munguti barang-barangnya. Astaghfirullah..... saya langsung merinding....


Sampai di ruang tunggu, saya cerita sama bapak saya soal kejadian tadi,. Bapak bilang, makanya, jaga sikap, jaga omongan, jaga pikiran. Kita ini tamu, kita ini ibadah, jangan sampai membuat tuan rumahnya gak senang dengan kita.

Dan kami kembali ke tanah air dengan selamat,.... saya masih menggegam impian, suatu saat berkunjung ke tanah suci lagi dengan orang-orang yang saya sayangi. Aamiin....Yaa Arhamarrahimiin...



Sunday, March 17, 2013

1st Trip to Mekkah & Madinah (part 2)

Setelah perjalanan yang tidak terlalu lama dari Jeddah.  Alhamdulillah, kami tiba di Mekkah. Maktab/tempat tinggal kami berjarak gk lebih 200 meter dari Masjidil Haram. Alhamdulillah, cukup jalan kaki 10 menit disertai windows shopping tiap berangkat dan pulang dari shalat jamaah. Memang maktab kami jalannya naik, tangganya juga lumayan bikin paha jadi kaku2 di hari2 pertama :D

Seminggu setelah kami sampai, kami berangkat untuk melaksanakan ibadah haji. Lebih jelasnya bisa di baca di sini.
Kami berangkat ke Arafah dengan bis. Berpakaian ihram, dan satu tas tenteng berisi pakaian ihram, dan perlengkapan untuk menginap dua malam (nafar Awal).

persiapan ke Arafah, tangganya lumayan kan??

suasana dalam tenda @ Arafah

di luar tenda Arafah, suhunya dinginnnnn

buah2an untuk jamaah

jatah makan di Arafah untuk Jamaah, lazis...

dapur umum, itu keran air panas (kanan) bisa u/ bikin kopi, teh, susu, mie instan. semua ada...Alhamdulillah

Setelah bermalam di Arafah kami melanjutkan perjalanan ke Mina, mabit dulu di Muzdalifah untuk ambil kerikil yang akan digunakan untuk lempar jumrah

Muzdalifah



Setelah ambil kerikil, kami melanjutkan perjalanan ke Mina, sampai di Mina hampir subuh. Sebenernya deket tapi karena antri jadinya lama. 
Tenda di Mina beda dengan di Arafah, kalo di Arafah jamaah laki-laki dan perempuan di pisah. Di Mina, tendanya campur dan juga campur dengan kloter lain. 

jamaah dari kloter medan, setenda

tenda Mina, campur #2005



Di Mina, kami melaksanakan lempar jumrah. Pertama di Jumrah Aqabah. Kemudian hari selanjutnya melontar secara berurutan, jumrah Ula, Wusta dan Aqabah. Dan hari ke tiganya juga sama Ula, Wusta dan Aqabah. Kemudian kami kembali ke Mekkah untuk melakukan Tawaf Ifadah sebagai rukun haji kami. 

Jamaah jalan menuju Jamarat

terowongan Mina

Mina di malam hari, dg Jamaah setempat

Jamaah menuju Aqabah




Saturday, March 16, 2013

1st Trip to Mekkah & Madinah (part 1)

Bismillah, kali ini saya ingin berbagi pengalaman pertama perjalanan ibadah Haji saya dan keluarga. Saya, adik dan ortu, tahun 2005 berangkat ibadah Haji. Alhamdulillah.

Sebenernya, saya dan adik pergi bukan karena betul2 niat (banget) pergi Haji, sebenernya (mungkin) ini yang dinamakan "panggilan". Orang tua saya yang punya nazar untuk mengajak saya dan adik jika mereka akan pergi Haji lagi (tahun 2000, sdh pernah pergi Haji). Alhamdulillah,  doa mereka berdua dikabulkan.

Sejujurnya, saya pergi dengan persiapan yang minim (minim info), hanya berbekal keyakinan bahwa ortu bakal jadi pemandu yg baik, saya hanya ngikut. Bahkan (jgn di tiru), saya tidak pernah manasik sebelumnya. Hanya baca buku panduan Haji yang tentu saja berbeda dengan dengan prakteknya (pastilah, kan saya belum tau lokasinya gimana). Perasaan saya campur aduk, seneng, sedih,bingung, takut, excited, deg2an, etc.

Pas berangkat ke Solo (embarkasi Jogja, Jateng), aduh rasanya.... ni air mata gk bisa berhenti meleleh. Gak tau kenapa, rasanya kayak mimpi, bisa berangkat bareng jamaah lain. Padahal masih di daerah lo. Kami nginep satu malam di Donohudan, Solo. Kamarnya seperti dormitori, ranjang tingkat, kamar laki-laki dan perempuan di pisah. Waktu itu, saya dan adik termasuk jamaah yang paling muda. Lainnya sudah bapak2, ibu2, kakek2, nenek2. Tapi semangat mereka, Subhanallah luar biasa!!!....

Di Donohudan, dibagilah yang namanya gelang, passport, biaya hidup (alias uang real) and perlengkapan admin lain. Karena saya berangkat dg ortu, jadilah ibu saya sbg direktur keuangan :). ibu yg pegang semua uang biaya hidup selama ibadah (40 hari). Kalo pengen pegang duit, ya minta, hihihihiii...

Selama di Donohudan kegiatan kami, ngaji, shalat berjamaah, pengajian, makan, tidur. Sambil menunggu giliran keberangkatan kloter. Saya dulu kloter 54 SOC (ngintip di gelang saya, masih saya simpen). Gelangnya ini gk boleh lepas dari lengan lho, karena isinya info diri kita, ada no. kloter, no.passport, tahun haji, bendera negara, nama lengkap plus binti/bin kita.
gelang haji

Kloter saya berangkat malam,... lagi2,... perjalanan dari asrama haji ke bandara, air mata meleleh2,... gak tau kenapa????....
Pas sudah di pesawat, Subhanallah,... ngerasa makin dekat dengan tujuan. Makin banjir airmata, sampe malu, yang lain kok gk pada nangis????..... Setelah take off  mulailah kita disuguhi info perjalanan di tv layar lebar, perjalanan kurleb 10 jam. Kami transit di Abu Dhabi sebentar (30an menit) isi avtur sepertinya.
perlengkapan yg dibagi di asrama haji #pny adik

Garuda, boarding
Abu Dhabi International airport

sunrise di pesawat

beautiful sunrise @Jeddah horizon
kota Jeddah dr atas 



King Abdul Aziz airport
 Selama di pesawat, isinya selain tidur adalah makan, bener2 di jaga banget perut kami. Tapi, kasian juga pramugarinya, namanya nenek2 and kakek2 yang belum pernah naik pesawat, kadang maaf, buang hajatnya suka sembarangan. Kalo diajari, gak mau dengerin, alias semau dia.
Saya dan adik, terutama adik, senengnya jepret2 selama terbang. Bangun, jepret, ada yg bagus jepret. Maklum, belum tau kapan lagi bisa ke Mekkah dan Madinah.

Sampai di King Abdul Aziz airport, kami harus nunggu dengan sabar dan ikhlas, bis jemputan yang bakal nganter kami ke Mekkah (kami termasuk kloter terakhir, jadi langsung ke Mekkah). Selama di bandara, kita di duduk2, bisa tidur, bisa ke toilet, bisa ngobrol, bisa makan, pokoknya terserah jamaah. Gunakan waktu sebaik mungkin. Oia, kami sudah dalam kondisi berihram ya,...jadi memang baju yang kami pake ini baju ihram.

King Abdul Aziz, arrived

koper, di atur sesuai rombongan/kloter

nunggu bis ke Mekkah @ KAA

portir 

Alhamdulillah, sampai di Jeddah dengan selamat. Dan, semua jamaah wajahnya berseri-seri. Termasuk saya :)

Thursday, March 14, 2013

1st Travelingnya si kecil

Ini pengalaman saya and si kecil traveling pake pesawat barengan. Dia baru pertama traveling pake pesawat. saya sempet deg2an, takut dia gk enjoy. Ternyata, dia enjoy. 


mringis abis manjat2

manjat2

jgn jatuh....

ngliat apa?


senyummmm

Anakku ini gk bisa diem, bergerak terus. Kalo ada anak kecil pengen deketin. Kadang riskan juga kalo sampe dia ngikutin orang. 

Di pesawat, dia lumayan anteng. Pas di ruang tunggu sudah saya omongin, ntar pas di pesawat, telinganya di kasih kapas ya biar gak sakit, dan dia nurut. Maklum, anakku ini gak mau di suruh minum or ngemut permen. 
Untuk ukuran penerbangan kurleb 1 jam, it was fine. 

Thursday, March 7, 2013

Travel wishlist

Saya pengen masukin Thailand ke next travel destination saya. Saya suka ngliat makanan2nya di TV. Kok mengundang air liur gitchu :-) 
Apa lg baca blognya mas Hairun Fahrudin makin jd deh hasrat saya buat ngewujud-tinnya. 

Saya termasuk pemakan segala kecuali makanan haram. Hihihiiii.... selagi tdk busuk, gk meracuni/bkn alergi, gk menjijikan, pasti saya coba. Lidah saya akan saya paksa buat ngrasain bumbu2 yg beda, otak saya juga saya bilangin buat open mind ama makanam baru... biar gk kuciwa... hikhikhik...

Monday, March 4, 2013

Berkunjung ke Pare-pare (part 3)

Saya agak lama di Pare pare, berhubung di Pare pare saya bukan semata-mata travelling agak susah juga saya cerita kegiatan saya yang lebih banyak di hotel, kantor suami dan mengikuti beberapa meetingnya :D

Tapi semua itu gak mengganggu niat saya buat menikmati hal-hal kecil misal, makan di warung makan yang cita rasanya beda. Oia, di warung2 makan, pasti di sediakan pisang kecil2, kek pisang emas gitu,tp saya kurang tau namanya, dan itu gretong alias gratis. Pertama sih saya pikir bayar, suami cuek aja nyomot2, saya nahan diri, sehubungan kalo di Jogja pisang satu biji mahal, saya nahan gk beli pisang (pikir saya). Pas bayar makanan, sy heran kenapa suami gk bilang pisang yang dia makan, sampe saya ingetin. Dia bisikin saya, di sini pisang gratisss!!! haduhhhh tau gitu saya embat juga deh pisangnyaaa... hiksss... next time ya... :p

Trus, kalo bertamu, makanan yang paling sering dihidangkan adalah pisang goreng, eits bukan pisang goreng kek biasanya yg pake tepung, tapi pisang nya gk pake tepung, disajikan bareng sambel. Pisang kepok yg belum mateng, di goreng, trus abis digoreng dipukul2 or di tipiskan, digoreng lagi. Hasilnya renyah gurih dan enakkkkk dicolek sambel. Maknyusss.... 

Lagi,... kebetulan beberapa orang yang kami kunjungi adalah juragan ayam petelur. Tau apa yg mereka sajikan??? yup, ..telur rebus, pake sambel juga. Saya pikir tu telur buat lauk makan ternyata buat cemilan, hahahahaha.... bisa kolesterol kalo kek gini caranya :p
Saya mah pilih pisang aja, walaupun kalori and karbonya juga banyak...hiks... 

Trus, suami pernah ni, saking pengennya makan mie ayam (kebiasaan kalo di Jakarta sarapan mie ayam). Pas dia liat tulisan mie ayam, mampirlah dia di warung mie itu, tau2, dia cuma disuguhi,mie instant di kasih air panas dari termos (bukan direbus mie nya) trus bumbu mie instantnya di kasih utuh gitu. #pingsan
Hahahaha,...keterlaluan yaa??? bilang aja kedai mie instant gitu... pk pinjem nama mie ayam segala...ggrrrhhhhh

Cemilannya yang saya suka borongko (di bungkus daun pisang) tp saya kurang tau isinya, yg penting enakkkkkkkkk, trus kroket singkongnya, auhhhh....ini bener2 deh, bikin ngiler.... Jalangkotenya lumayan tp kalah sama kroket singkong favorite saya.

Sayang seribu sayang, saya kurang eksplore tempat wisata di daerah karena gk da waktu luang yg bener2 luang untuk rekreasi.
Saya sempet menikmati sunset di tepian kota Pare pare.

Siang di tepi teluk

Dermaga 

Sunset

pedagang di tepi teluk kalo sore

Jalangkote, kroket singkong, sambalnya :)


sunset background ;)